Pengendalian Komputer

Pengendalian (controlling) merupakan salah satu fungsi manajemen dalam mencapai tujuan organisasi, yang merupakan manifestasi dari usaha manajemen untuk mengurangi resiko kerugian dan penyimpangan dalam suatu organisasi. Pengendalian Internal yang efektif merupakan salah satu faktor kunci dalam kesuksesan sebuah organisasi. Dalam pengendalian intern yang efektif, manajemen dan segenap anggota organisasi yang lain akan memiliki tingkat keyakinan yang memadai dalam mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi. Dimana dengan adanya sistem pengendalian intern yang efektif, dapat membantu dalam mencapai tujuan organisasi yang antara lain dalam hal efisiensi, mengurangi resiko kerugian, dan menghasilkan suatu laporan keuangan yang andal dan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Dengan semakin dominannya penggunaan komputer dalam membantu kegiatan operasional diberbagai perusahaan, maka diperlukan standar-standar yang tepat sebagai alat pengendali internal untuk menjamin bahwa data elektronik yang diproses adalah benar. Sehingga data elektronik tersebut menghasilkan pelaporan keuangan perusahaan yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengendalian komputer adalah hal yang penting. Pengendalian ini, yang secara khusus berhubungan dengan lingkungan TI dan audit TI, terbagi menjadi dua kelompok umum, yaitu pengendalian umum dan pengendalian aplikasi.
A.      Pengendalian Umum (General Control)
Pengendalian umum dirancang untuk menjamin bahwa seluruh system computer dapat berfungsi secara optimal dan pengolahan data dapat dilakukan secara lancar sesuai dengan yang direncanakan. Pengendalian umum berkaitan dengan perhatian pada keseluruhan perusahaan, seperti pengendalian atas pusat data, basis data perusahaan, pengembangan system, dan pemeliharaan program. Pengendalian umum dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.       Penyusunan Rencana Pengamanan
Penyusunan dan pembaruan berkelanjutan sebuah rencana pengamanan adalah salah satu jenis pengendalian penting yang dapat diterapkan oleh sebuah perusahaan. Cara yang baik menyusun rencana adalah menentukan siapa yang membutuhkan akses ke informasi apa, kapan mereka membutuhkan informasi tersebut dan subsistem apa yang menghasilkan informasi tersebut. Informasi ini dapat digunakan untuk menentukan ancaman, risiko, bentuk dan untuk memilih cara-cara pengamanan yang efektif. Dalam hal ini, manager puncak harus ditugasi untuk menyusun,mengawasi, dan menerapkan rencana. Rencana tersebut harus di komunikasikan ke selurulh karyawan dan secara berkelanjutan dikaji dan diperbarui.
2.       Pemisahan Tugas Dalam Fungsi Sistem
Untuk menanggulangi ancaman-ancaman, organisasi harus menerapkan prosedur pengendalian yang memadai seperti pemisahan tugas dalam fungsi system informasi, akuntansi. Wewenang dan tanggung jawab harus secara jelas dibagi diantara fungsi sebagai berikut:
a.       Analisis Sistem
Analisis system bekerjasama dengan para pemakai untuk menentukan informasi yang dibutuhkan dan kemudian merancang sebuah SIA untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Analisis system harus dipisahkan dari pemograman untuk mencegah pengubahan secara tidak sah progam aplikasi atau data.
b.      Pemrogaman
Para pemogram menindak lanjuti rancangan yang diterima dari analisis system dengan menulis progam komputer. Organisasi atau perusahaan harus menentukan persyaratan otorisasi formal untuk melakukan pengubahan progam komputer.
c.       Operasi Komputer
Operator komputer menjalankan software pada komputer perusahaan. Mereka memastikan bahwa data telah dimasukkan secara tepat ke dalam komputer, bahwa data telah diproses secara benar, dan bahwa output yang dibutuhkan telah dihasilkan.
d.      Pengguna
Departemen-departemen pengguna adalah pihak yang mencatat transaksi, mengotorisasi data yang diproses, dan menggunakan output yang dihasilkan oleh system.
e.      Kepustakaan SIA
Pustakawan SIA memelihara dan menjaga database, file, dan progam dengan menempatkannya di tempat penyimpanan terpisah, yaitu perpustakaan SIA. Untuk memisahkan fungsi operasi dan fungsi penjagaan, akses ke file dan progam harus dibatasi hanya operator computer yang tertera pada jadwal yang telah ditetapkan.
f.        Pengawas Data
Kelompok pengawas data memberikan jaminan bahwa sumber data telah disetujui, memantau arus kerja di dalam computer, membandingkan input dan output, memelihara catatan kesalahan input untuk menjamin bahwa koreksi dilakukan dengan semestinya dan kemudian dimasukkan kembali ke system, dan mendistribusikan output system.

B.      Pengendalian Aplikasi (Application Control)
Pengendalian ini didesain untuk memastikan kelengkapan dan akurasi pemrosesan transaksi, otorisasi dan validasi. Dalam banyak kasus, pengecekan computer dapat mencegah terjadinya kesalahan dan mendeteksi serta mengoreksi kesalahan. Pengendalian umum diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pengendalian aplikasi, sedangkan pengendalian aplikasi diperlukan untuk memastikan pemrosesan transaksi yang akurat dan lengkap. Tujuan utama pengendalian aplikasi adalah untuk menjamin akurasi dan validitas input. File, progam, dan output sebuah progam aplikasi. Pengendalian aplikasi dan pengendalian umum saling melengkapi satu sama lain, jadi keduanya penting dan perlu, karena pengendalian aplikasi akan jauh lebih efektif jika didukung oleh adanya pengendalian umum yang kuat. Jika pengendalian aplikasi lemah, output SIA akan mengandung kesalahan. Output yang mengandung kesalahan ini jika digunakan untuk membuat keputusan, akan menghasilkan keputusan yang tidak tepat/keliru dan dapat berpengaruh negative terhadap hubungan antara perusahaan dengan pelanggan, pemasok, dan pihak eksternal lainnya. Terdapat 5 kategori dari pengendalian aplikasi, yaitu:
1.       Pengendalian Sumber Data (Source Data Controls)
Pengendalian sumber data adalah salah satu bentuk pengendalian terhadap input, guna memastikan bahwa input data yang dimasukkan kekomputer untuk diolah lebih lanjut, tidak mengandung kesalahan. Dalam melaksanakan pengendalian ini, perlu dibentuk sebuah fungsi yang disebut dengan fungsi pengawas data (data control function) yang memiliki tugas  antara lain: sebelum data diproses, fungsi pengawas data mengecek otorisasi pemakai dan mencatat nama, sumber transaksi dan total transaksi ke dalam sebuah file yang disebut control log. Setelah data mulai diproses fungsi ini memonitor setiap tahap pengolahan dan membandingkan total untuk setiap tahap dan melakukan koreksi jika ada kesalahan. Jenis-jenis pengendalian sumber data yang berfungsi mengatur akurasi, validitas dan kelengkapan input, yaitu:
a.       Key verification, seperti kode pelanggan, nilai transaksi, dan kuantitas barang yang dipesan oleh pelanggan
b.      Check digit verification
c.       Pre-numbered form sequence test (pengujian nomor urut dokumen yang telah tercetak)
d.      Turnaround document
e.      Otorisasi
f.        Pembatalan dokumen
g.       Visual scanning
h.      Fungsi pengawas data
2.       Program Validasi Input (Input Validation Routines)
Progam validasi input adalah sebuah progam yang mengecek validitas dan akurasi data input segera setelah data tersebut dimasukkan ke dalam system. Progam ini lebih sering disebut dengan progam edit, dan pengecekan akurasi yang dilaksanakan oleh progam disebut dengan edit check. Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam progam validasi input:
a.       Cek urutan (sequence check)
b.      Cek tempat data (field checks)
c.       Uji batas (limit test)
d.      Uji kisaran (range test)
e.      Uji kewajaran (reasonableness test)
f.        Pengecekan data ulang (redundant data check)
g.       Pengecekan tanda (sign check)
h.      Pengecekan validitas (validity check)
i.         Pengecekan kapasitan (capacity check)
3.       Pengendalian Entri Data Secara Online (Online Data Entry Controis)
Tujuan dilakukannya pengendalian semacam ini adalah untuk menjamin akurasi dan integritas data transaksi yang dimasukkan dari terminal on-line dan PC. Pengendalian entry data on-line mencakup:
a.       Edit checks
b.      User ID dan passwords
c.       Compatibility tests
d.      Prompting
e.      Preformating
f.        Compieteness test
g.       Closed-loop verification
h.      Transaction log
4.       Pengendalian Pengolahan Data dan Pemeliharaan File
Cara-cara pengendalian yang dapat dilakukan adalah:
a.       Pengecekan keterkinian data (data currency check)
b.      Nilai standar (default value). Dalam field-field tertentu
c.       Pencocokan data (data matching)
d.      Pelaporan perkecualian (exception reporting)
e.      Rekonsiliasi data eksternal (external data reconciliation)
f.        Rekonsiliasi rekening control (control account reconciliation)
g.       Pengamanan file (file security)
h.      Pengendalian konversi file (file conversion control)
i.         Tampungan kesalahan (error logs)
j.        Pelaporan kesalahan (error reporting)
5.       Pengendalian Output (Output Control)
Pengendalian output dilakukan dengan membentuk fungsi pengawas data. Petugas pengawas data harus memeriksa ulang seluruh output untuk menjamin kelayakan dan ketepatan format output, dan harus membandingkan jumlah data output dan input. Pengawas juga bertugas mendistrubusikan output hanya kepada departemen yang berhak saja. Cara-cara khusus harus diterapkan untuk menangani cek dan dokumen/laporan yang sifatnya sensitive dan rahasia. Dalam hal ini para pemakai output juga bertanggung jawab memeriksa ulang kelengkapan dan akurasi output computer yang diterimanya. Apabila ada dokumen yang tidak terpakai lagi, namun berisi data yang sifatnya rahasia, maka dokumen tersebut harus dihancurkan.






CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top